024 74xxxxxx fakultas@undip.ac.id

3917160692
Dekan Widowati baru-baru ini naskah naskah kerja sama dengan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara. (Suaramerdeka.com dok)

SEMARANG, (diambil dari suaramerdeka.com) – Teknologi Keramba Jaring Apung Bertingkat (KJAB) temuan guru besar Prof Sapto Purnomo Putro PhD semakin dikembangkan secara luas di berbagai kawasan perairan.

Jika sebelumnya teknologi ini pernah dipakai membantu petani dan nelayan di kawasan Kepulauan Riau kini pemanfaatannya dipergunakan mendukung pembudidayaan produk perikanan laut di Pantai Utara Jepara.

Temuan yang sepenuhnya mengacu konsep ramah alam dan lingkungan tersebut rupa-rupanya menarik perhatian banyak pihak.

“Yang terbaru kami bekerjasama dengan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara. Melalui Laboratorium Center of Marine Biomonitoring for Sustainable Aquaculture (Ce-MEBSA) milik Fakultas Sains dan Matematika Undip dibuat sinergisitas untuk pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan teknologi,” tutur Sapto yang merupakan Ketua CeMEBSA ini Kamis (28/10).

Dikatakannya, penandatanganan kerja sama dilakukan bersama Plt Kepala BBPBAP M Arifin disaksikan Dekan FSM Prof Dr Widowati.

Selain upaya mengembangkan rekayasa dan alih teknologi modern maka secara akademi, kerja sama itu ikut mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Misal nanti dilaksanakan program magang mahasiswa sebagai wujud implementasi merdeka belajar.

Selebihnya juga melalui kolaborasi ini dapat dipakai mendukung kegiatan pengabdian masyarakat yang menjadi bagian dari aktivitas Tri Dharma perguruan tinggi.

Adapun berikutnya adalah upaya dikembangkannya teknologi budidaya perikananan secara modern.

Ruang lingkup perjanjian ini juga meliputi pengembangan budidaya perikanan produktif berkelanjutan melalui penerapan temuan inovatif.

Khususnya pemanfaatan teknologi Keramba Jaring Apung Bertingkat (KJAB) sistem integrated multi trophic aquaculture (IMTA).

IMTA merupakan metode pemanfaatan sistem perikanan terpadu dengan pendekatan alamiah untuk mengoptimalkan hasil budidaya, efisiensi pakan dan diversifikasi produk yang ramah lingkungan.

“ Di luar itu sinergisitas ini mencakup usaha pengembangan teknik pemantauan lingkungan mendukung keberlanjutan budidaya perikanan. Disertai pula perlunya pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru melalui penelitian bersama yang melibatkan mahasiswa,” kata dia.

Dekan Widowati memberikan apresiasi atas langkah kolaborasi yang dibuat antara BBPBAP Jepara dan CeMEBSA.

Selain sebagai langkah mendukung pengembangan kualitas pendidikan tinggi, upaya bersama ini bagian dari mendukung aktivitas negara dalam bidang perikanan budidaya air payau.